kian giat menindak kejahatan cyber di seluruh jaringan perangkatnya yang digunakan di seluruh dunia, yang mengganggu saluran komunikasi PC yang terinfeksi oleh malware para hacker.
Operasi pengentasan cybercrime oleh Microsoft, yang dimulai pada hari Senin (30 Juni) di bawah perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan federal di Nevada, melibatkan lalu lintas perangkat lunak berbahaya yang dikenal sebagai Bladabindi dan Jenxcus. Microsoft bekerja dengan cara yang sangat professional dan didistribusikan oleh pengembang perangkat lunak yang ditargetkan untuk pengawasan di Kuwait dan Aljazair.
Dilansir dari reuters, Microsoft mengatakan bahwa operasi ini adalah merupakan operasi pembersihan dengan status high-profile pertama yang melibatkan malware yang berasal dari pengembang di luar Eropa Timur. Menurut Richard Boscovich Domingues (penasihat umum asisten Microsoft cybercrime di Digital Crimes Unit), Microsoft belum pernah melihat aktivitas kode malware di luar Eropa Timur yang sebesar ini. Ini benar-benar menunjukkan globalisasi cybercrime mulai merambat ke banyak negara. Boscovich menambahkan, bahwa timnya di Microsoft telah terganggu selama lima tahun terakhir, dan melancarkan sembilan operasi cybercrime yang dipercaya berasal dari Eropa Timur.
Beliau juga mengatakan bahwa Microsoft akan mengkalkulasi untuk menentukan berapa banyak mesin yang terinfeksi, dan memprediksi bahwa jumlahnya bisa sangat besar karena perangkat lunak anti-virus Microsoft sendiri telah mendeteksi setidaknya 7,4 juta perangkat PC Microsoft telah positif kena infeksi pada tahun lalu dan diinstal pada kurang dari 30 % dari PC yang digunakan di seluruh dunia.
Sekian Berita Smartphone terbaru dari kami mengenai Microsoft Tindak Tegas Pusat Cybercrime di Kuwait. Harapan kami Semoga artikel Pusat Smartphone yang berjudul Microsoft Tindak Tegas Pusat Cybercrime di Kuwait ini bisa bermanfaat untuk anda. Jangan lupa terus kunjungi Pusat Smartphone untuk mendapatkan Berita Smartphone setiap harinya.
